Minat Bakat – Minat bakat adalah dua hal yang berbeda tetapi masih dalam satu irisan. Keduanya dapat diartikan bahwa minat adalah ‘dorongan’ dan bakat adalah ‘kemampuan bawaan’.
Jadi, jika dijabarkan masing-masing, minat adalah dorongan atau motivasi dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya (Indah dkk, 2020). Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk mempermudah arah sikap individu dan tujuan yang tepat.
Adapun yang dimaksud bakat adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang dapat diarahkan dan dilatih untuk menjadi sebuah potensi (Angga, 2019). Potensi inilah yang disebut dengan daya juang, kesanggupan, dan kemampuan untuk berkembang.
Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki potensi yang berbeda satu dengan lainnya. Jadi, cara individu mencari tahu dan mengembangkan bakatnya pun berbeda-beda.

Minat Bakat
Minat Bakat Apa Saja?
Setelah memahami pengertian minat bakat, pembahasan selanjutnya adalah apa saja yang tergolong dalam minat dan bakat itu sendiri? Indah (2019) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Minat Pribadi (Personal Interest)
Minat pribadi adalah minat dalam diri individu yang berkaitan erat dengan kegiatan/ topik spesifik, seperti olah raga, seni musik/ tari, teknologi komputer, fotografi dan sejenisnya.
- Minat Situasional
Minat situasional adalah minat yang tumbuh karena faktor lingkungan/ kondisi di sekitar individu, seperti peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku ataupun media sosial.
Jika minat digolongkan menjadi dua, maka Yoesoef Noesyirwan (1997) menyebutkan bahwa bakat dapat digolongkan menjadi empat yaitu:
- Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik
Bakat yang tergolong dalam jenis ini adalah bakat yang berakar pada jasmaniah individu sebagai fundamen bakat, seperti kemampuan pengindraan, kemampuan motorik, kekuatan badan, kelincahan jasmani, keterampilan jari-jemari, tangan dan anggota badan.
- Bakat kejiwaan yang bersifat umum
Bakat yang tergolong dalam jenis ini adalah bakat yang berakar pada kemampuan ingatan daya khayal/ imajinasi dan inteligensi.
- Bakat kejiwaan yang khas dan majemuk
Bakat yang khas/ sempit dapat diartikan bakat yang sejak awal sudah ada dan terarah, seperti bakat bahasa, bakat melukis, dan lain-lain.
Adapun bakat majemuk adalah bakat yang lambat laun berkembang ke arah yang sangat bergantung dari keadaan di dalam dan di luar individu, seperti bakat hukum, bahak pendidik, bakat psikologi, dan lain-lain.
- Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan
Bakat ini berhubungan erat dengan watak seseorang seperti kemampuan untuk mengadakan kontak sosial, kemampuan mengasihi atau menghayati perasaan orang lain. Berdasarkan prestasinya bakat dibedakan lagi menjadi:
- Bakat reproduktif yaitu kemampuan untuk memproduksi hasil pekerjaan orang lain.
- Bakat aplikatif yaitu kemampuan untuk mengamalkan metode yang berasal dari orang lain.
- Bakat interpretatif yaitu selain menangkap hasil pekerjaan orang lain, dalam penjelasan ini juga terampil untuk berpendapat sendiri.
- Bakat produktif yaitu kemampuan menciptakan hal baru.

Minat Bakat
Minat Bakat dan Kemampuan
Sering kali minat, bakat dan kemampuan diartikan sama atau terbalik-balik. Inilah penjelasan antara minat, bakat dan kemampuan.
- Minat adalah ketertarikan individu pada sesuatu. Disebut pula passion, yang berarti emosi atau keinginan yang kuat terhadap sesuatu.
- Bakat adalah kemampuan dasar yang dibawa sejak lahir. Orang-orang biasa menyebutnya talent, yang artinya ketrampilan alami.
- Kemampuan adalah ketrampilan untuk mencapai hasil yang maksimal. Nama lainnya adalah ability.
Kemampuan menurut KBBI berarti kesanggupan untuk melakukan sesuatu. Individu yang sanggup menggambar dengan baik disebut memiliki kemampuan menggambar.
Jika individu memiliki keinginan untuk belajar dan mencari tahu lebih dalam mengenai teknik menggambar. Serta berlatih teknik menggambar secara rutin maka dapat dikatakan individu memiliki passion/ minat.
Jika minat tersebut dibina secara berkelanjutan sehingga berpotensi meraih prestasi, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut berbakat atau bertalenta. Karena jika bakat tersebut tidak dibina maka seperti cangkang yang kosong, bakat tersebut tidak akan berdampak apa pun pada diri individu.

Minat Bakat
Bagaimana Cara Menemukan Minat Bakat?
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara menemukan minat dan bakat pada diri individu? Sumadi Suryabrata (2007) menjelaskan bahwa dalam diagnosis tentang bakat, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat urutan (rangking) mengenai berbagai bakat pada setiap individu.
Setelah memperolah data rangking, selanjutnya individu dapat mencari tahu menganai faktor-faktor apa saja yang diperlukan agar dapat berhasil dalam bidang yang dipilihnya. Semisal, invididu yang memilih bidang olahraga, faktor yang diperlukan adalah kekuatan, ketahanan dan kecepatan fisik.
Contoh lain disebutkan oleh Rudi, dkk (2004). Bakat akademis dapat dicari dengan cara melihat nilai rapor sejak SD hingga pendidikan terakhir. Dari nilai rapor tersebut individu dapat melihat kecenderungan bakat akademisnya.
Selain bakat akademis, individu juga memiliki bakat lain seperti bakat di bidang olahraga, bidang seni maupun menulis. Bakat lainnya dapat dicari menggunakan tabel prestasi seperti di bawah ini.
No. |
Jenis Kegiatan |
Senang |
Prestasi yang Pernah Dicapai |
|
Ya |
Tidak |
|||
1. | Sepak bola | v | – | |
2. | Berenang | v | – | |
3. | Menyanyi | v | – | |
4. | Membaca puisi | v | Juara 3 tingkat kecamatan | |
5. | Menulis ilmiah | v |
– |
Jika sudah memfokuskan bakat yang dimiliki, jangan lupa untuk menguji coba bakat yang ada. Semisal mengikuti perlombaan atau pelatihan bakat terkait. Dari hasil tersebut individu dapat mengukur kemampuan dan bakatnya.
Sampai disini kiranya ada yang ingin didiskukan dengan tim konsultasi minat bakat silahkan hubungi kami dengan klik 0813.9020.3005